Welcome ...

Selamat datang di blog "Music and My experience by Rilie"
Di Blog ini saya mempostkan banyak topik tentang musik, seni dan resep makanan.

Semoga Informasi ini dapat berguna untuk semuanya

T'rima Kasih

Kamis, 09 Mei 2013

The Secret Love Story ( Cerita Bersambung ) PART 1



PART 1
The Secret Love Story


            Matahari terbit dan aku terbangun dari lelapku. Dengan keadaan mengantuk aku melihat jam wekerku,

 “Jam berapa ini perasaan kok gak bunyi-bunyi?”  Pikirku dalam hati.

Saat melihat jam, aku kaget rupanya jam sudah menunjukan pukul 08.00, padahal aku harus masuk sekolah pukul 08.30. Dengan sisa waktu yang ada, aku langsung beres-beres. Dan setelah itu, langsung pergi ke stasiun MRT atau stasiun kereta api bawah tanah. Setelah sampai aku langsung beli tiket dan menunggu kereta datang. Lima puluh detik kemudian kereta datang dan aku menaikinya. Sepanjang waktu yang kupikirkan hanyalah terlambat atau tidak. Pukul 08.27 keretaku sampai di stasiun tujuanku.Aku langsung berlari ke sekolah sambil menghitung detik-detik terakhirku.
Sesampaiku di sekolah, aku kebingungan mengapa hari ini sekolah begitu sepi dan kosong, padahal seharusnya aku dihukum karena terlambat. Aku berjalan menyusuri sekolah dengan melihat peta sekolah yang kudapatkan di depan gerbang. Aku berjalan lurus terus dan aku menemui lapangan utama sekolah. Rupanya semua murid berkumpul menyaksikan pertengkaran geng. Aku bertanya kepada seorang perempuan yang ada didekatku,

 “Kenapa ini?” Tanyaku.
“Aku pun sejujurnya gak tau jelas banget karna aku anak baru disini, tapi setau aku ini pertengkaran yang sudah jadi tradisi di sekolah ini, kamu anak baru juga?” Jawabnya.  “Ya, kenalin aku Rainie aku dari Indonesia. Hm...siapa nama kamu?” Tanyaku kembali. “Oh namaku Joice aku dari Taiwan tapi mamaku orang Indonesia. Eh...kapan pertemuannya mulai?” Tanya Joice. 
Belum sempat kujawab, tiba-tiba para guru dan satpam datang menertibkan kedua geng tersebut.

“Semuanya berkumpul di ruang pertemuan utama, sekarang juga!” Kata seorang guru dengan raut muka yang sangar.
“Ya, sudah mari kita turun.” Kataku dengan semangat.
“Ok. Jawabnya

            Karena belum begitu paham denah sekolah, kami mengikuti murid-murid lain yang menuju ke ruang pertemuan. Sesampai kami di pintu ruang pertemuan kami dan yang lainnya diberi sebutir telur dan sebuah tomat. Kami binggung dan aku bertanya,
 “Untuk apa telur dan tomat ini?”. 
“Lihat saja nanti.” Joice langsung menarikku dan berkata,
“Sudahlah gak usah dipeduliin,yang penting kita masuk sekarang masuk dulu, nanti gak dapet tempat, kalau masalah telur sama tomatnya kita lihat aja nanti, kalau gak dipake nanti aku masakin jadi omelet aja.” 
“Good Idea, kamu memang pintar!”
 Kami pun masuk dan langsung mencari tempat duduk. Tak lama kemudian pak kepala sekolah datang, dan mulai berpidato.  Awalnya aku serius mendengarkannya tapi 2 jam kemudian aku bosan mendengarnya.

 “Hey Joice…ngebosenin banget, kok sudah dua jam belum selesai juga.” 
 “Iya nih, bosen banget, sampai mau tidur aku. Salut aku dengan istrinya.” 
 “Kenapa? kok jadi dikaitin sama istrinya?” Jawab Joice kembali.
 “Aku cuma  binggung kok bisa ya, istrinya bisa betah sama ocehan suaminya yang super super bawel ini?”. ,
“Hm...Mungkin karna sama-sama cerewet gitu, jadi kalau lagi berantem bisa sehari gak selesai-selesai.” Jawabku sambil menahan tawa.

Kami pun tertawa. Pit… bunyi peluit yang cukup keras dari belakang, dan tiba-tiba semua orang melemparkan telur disusul tomat ke arah pak kepala sekolah.Pak kepala sekolah pun berlumuran telur dan tomat.

“Lihat tuh, pak kepsek sudah dilempari tomat dan telur, masih sempat-sempatnya  di foto, terus senyumnya lebar lagi, mirip banget deh sama badut.”
“Ha…ha…ha… betul katamu asli, mirip banget!” Jawabku sambil tertawa.

 Ketua pengajar yaitu Miss Stella, membacakan pengumuman,

“Untuk pembagian kelas sudah saya tempel di papan pengumuman,  jikalau kalian tidak tahu letak kelas kalian, kalian dapat melihat denah sekolah atau bertanya ke bagian tata usaha, sebelah kanan ruangan ini. Itu saja yang saya ingin katakan. Terima kasih atas waktunya.”
“Ayo, kita langsung ke papan pengumuman sekarang, aku sudah gak tahan duduk nih, kelamaan soalnya.” Kata Joice.
 “Ayo, semoga saja kita sekelas.” Jawabku.
 “Ya….”

Sesampai kami di papan pengumuman, kami langsung bergegas melihat daftar kelas.

“Joice, kamu kelas 10 apa? Aku kelas 10 B.” Jawabnya dengan wajah cemberut, “Yah…aku gak sekelas dengan kamu, aku kelas 10 C.”
“Sudahlah jangan sedih, pas istirahat kitakan bisa ketemu.”
“Ya…udahlah, kita  ke kelas bareng ya? Kelas kitakan sebelahan.”  
“Ok, bos. Mari kita jalan….”
“Kok jadi panggil aku bos? Aku bukan bosmu, ok?”Tanya Joice.
“Oklah,jalan…” Jawabku dengan girang.

            Kelas kami berada di lantai 5, lantai paling atas sekolah ini. Kami naik lift ke atas. Setibanya kami di lantai 5,

“Aku masuk kelas duluan ya….Istirahat nanti aku tunggu di taman belakang ya?” Kataku.
 “Ok, on time ya!”
“Sip.”

 Aku langsung mendorong pintu kedalam. Dan aku langsung terkejut dan kaget.

“Ini kelas atau kelas sih? Pikirku dalam hati.

 Kelasku ini sangat istimewa, ada lampu disko, ada sofa di belakang kelas, ada karaoke sistem dan meja dengan kursi yang beragam warna dan model. “Bisa pingsan, aku disini.” Kataku sambil mengeluh.

@Rilie
To be continued


Tidak ada komentar:

Posting Komentar