Welcome ...

Selamat datang di blog "Music and My experience by Rilie"
Di Blog ini saya mempostkan banyak topik tentang musik, seni dan resep makanan.

Semoga Informasi ini dapat berguna untuk semuanya

T'rima Kasih

Sabtu, 07 April 2012

Master VS Senior (Cerita bersambung) Part 1


Master VS Senior

PART 1

Matahari tenggelam menutup hari cerah yang baru terlewati, aku beserta Kak Lee, Kak Fung dan yang lainnya segera bersiap untuk bertanding. Hari ini adalah hari bersejarah dalam diriku, yaitu hari dimana aku mengikuti pertandingan kungfu se- Asia.

***

Pitt…, bunyi peluit wasit yang menandakan kompetisi ini segera dimulai.
“Selamat malam penonton, kali ini saya berada langsung di Jepang tepatnya di pertandingan kungfu ke – 64 di Golden Hall. Kali ini ada 5 kelompok peserta terbaik yang diseleksi ketat di setiap Negara di Asia.” Kata seorang host pada acara itu.
“Baiklah, sekarang saya bacakan nominasinya, Filipina dengan grupnya Super Best, Indonesia dengan grupnya Secret, Korea dengan grupnya Lucky, Jepang dengan grupnya Eyota. Dan satu lagi juara bertahan kita selama 10 tahun berturut-turut yaitu dari China dengan grupnya Pagoda’s.” Kata host itu lagi.
            Pengundian peserta pun mulai, dan kami segera bersiap untuk melakukan pertandingan babak awal ini. Kak Lee melawan Kak Joon dari Jepang, Kak Fung melawan Kim Jae dari Korea, dan aku melawan Kak Semmy dari Filipina. Pertandingan berjalan dengan seru, Kak Fung dan Kak Lee berhasil memenangkan lawan mereka dan kini tiba saatnya giliranku.
“Babak ke-13 pertandingan antara Semmy dari Filipina melawan Rainie dari Indonesia.” Kata wasit itu.
“Cia You… Nie !” Teriak Kak Fung.
“Sip!” sambil melambai tangan ke Kak Fung.
            Pertandingan pun berjalan dengan sangat seru, lawanku ini lebih pengalaman 4 tahun dibanding diriku, aku pun ragu apakah aku bisa menang atau tidak. Tapi untungnya, aku dapat, melewatinya dengan baik. Dan tiba saat final. Lawan kami adalah grup dari China “Pagoda’s”. Awalnya aku ragu untuk dapat memenangkan pertandingan ini, tapi aku akan mencobanya dengan baik. Kak Fung menang melawan Kak Yoon Suk, tetapi Kak Lee kalah melawan Go min. Keadaan pertandingan semakin memanas karena point 1-1  yang diperoleh antar grup. Tiba saat penentuan, dimana aku akan melawan Shang Lee.
            Dengan putus asa aku maju ke depan, tapi Kak Fung sekali lagi memberi semangat padaku
“Good Luck, Nie… kalah menang itu tidak penting, yang penting kamu sudah melakukan dengan maksimal,” teriak Kak Fung dengan kencang.
“Ok, aku tidak akan mengecewakan cece.” Jawabku kembali dengan semangat.
            Pertandingan berlangsung dengan seru, itu terjadi hingga…. Tiba-tiba Shang Lee mengeluarkan jurus tenaga dalam yang tidak boleh digunakan dalam pertandingan, namanya Listric Jutsu  atau dikenal dengan jurus listrik dari tubuh, yang dapat melemahkan satu atau lebih organ gerak orang lain atau lawannya. Kali ini Shang Lee melemahkan tangan kiriku.  Aku terkejut dan cemas, dalam hitungan menit saja ia sudah dapat menjatuhkan aku.
            Pertandingan pun selesai dan dimenangkan oleh grup Pagoda’s. Aku kembali ke hotel dengan tangan kiri yang  lemah, bergegas naik ke kamarku dengan wajah cemberut. Kak Lee menghampiriku,
“Ada apa Nie??? Sudahlah kalah juga gak apa-apa…,” tanya Kak Lee
“Bukan itu ko… masalahnya itu Shang Lee yang brengsek itu gunain Listric Jutsu! Koko lihat nih, tangan kiriku ini bekas perbuatan si brengsek itu,” jawabku sambil marah-marah.
“What??? Sudah kamu laporin ke wasit?” Tanya Kak Lee dengan kaget.
“Sudahlah ko…ko…, wasit itu gak percayaan, nampaknya sudah disogok tuh sama Shang Lee, hiks… jengkel banget aku… rasanya pengen kuremukin tuh tangannya dia kira aku gak bisa juga jurus sehebat itu…,”jawabku dengan kesal.
“Sudahlah Nie… tahun lalu pas koko ada ikut pertandingan serupa kayak gini, dia juga melanggar peraturan sampai-sampai temen koko kakinya patah, untung sekarang dia sudah agak baikan. Sudahlah…,” kata Kak Lee.
            Aku pun diam sejenak, sekarang yang kupikirkan bukan kalah atau menangnya, tapi tangan kiriku ini, bagaimana ngomongnya ke orang tuaku. Bisa-bisa… aku gak akan pernah lagi dibolehin untuk latihan di perguruan Kungfu lagi. Aku menangis dan menangis, tak ada satu kata pun yang kuucapkan. Malam ini adalah malam terakhir aku disini, besok aku harus pulang ke Indonesia. Kak Lee dan Kak Fung berusaha menghiburku. Kak Fung dan Kak Lee pun mengajak aku untuk jalan-jalan, sebenarnya aku tidak ingin pergi tapi aku tidak enak dengan mereka, aku pun pergi dengan berat hati.
            Kak Lee dan Kak Fung mengajak aku untuk pergi ke pasar, yang menjual aneka jajanan Jepang dan makanan khas Asia lainnya, disitu aku makan udon (sejenis olahan mie), dorayaki (sejenis kue yang populer di Jepang ), mochi (sejenis kue beras), dan makanan lainnya. Sehabis kenyang Kak Fung mengajak kami ke museum-museum yang berada di Jepang. Sepulang kami dari museum, waktu sudah menunjukan pukul 22:00 tetapi  hiruk pikuk kota Jepang belum berhenti. Sehabis pulang dari museum kami bersama-sama pergi ke supermarket. Disana kami membeli oleh-oleh khas Jepang, bahan untuk membuat sushi seperti rumput laut,  beras, ikan segar dan lain-lain. Setelah itu kami langsung pulang ke hotel, kami semua langsung memasak sushi, lalu kami makan bersama. Walaupun kalah tapi hari ini aku sangat senang.

***

            Pagi-pagi buta saat Kak Fung dan Kak Lee belum terbangun dari tidur mereka. Aku keluar ke taman dekat kolam renang, saat itu waktu masih menunjukan pukul lima pagi. Sepanjang jalan yang kulewati, sangatlah sepi. Tiba-tiba ada teriakan seseorang minta tolong dari arah kolam renang, aku segera berlari ke kolam renang dan tiba-tiba…

TO BE CONTINUE ke PART 2...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar