Master VS Senior
PART 1
Matahari tenggelam menutup hari cerah yang baru terlewati, aku beserta
Kak Lee, Kak Fung dan yang lainnya segera bersiap untuk bertanding. Hari ini
adalah hari bersejarah dalam diriku, yaitu hari dimana aku mengikuti
pertandingan kungfu se- Asia.
***
Pitt…, bunyi peluit wasit yang menandakan kompetisi ini segera dimulai.
“Selamat malam penonton, kali ini saya berada langsung di Jepang
tepatnya di pertandingan kungfu ke – 64 di Golden Hall. Kali ini ada 5 kelompok
peserta terbaik yang diseleksi ketat di setiap Negara di Asia.” Kata seorang host pada acara itu.
“Baiklah, sekarang saya bacakan nominasinya, Filipina dengan grupnya Super Best, Indonesia dengan grupnya Secret, Korea dengan grupnya Lucky, Jepang dengan grupnya Eyota. Dan satu lagi juara bertahan kita
selama 10 tahun berturut-turut yaitu dari China dengan grupnya Pagoda’s.” Kata host itu lagi.
Pengundian peserta pun mulai, dan
kami segera bersiap untuk melakukan pertandingan babak awal ini. Kak Lee
melawan Kak Joon dari Jepang, Kak Fung melawan Kim Jae dari Korea, dan aku
melawan Kak Semmy dari Filipina. Pertandingan berjalan dengan seru, Kak Fung
dan Kak Lee berhasil memenangkan lawan mereka dan kini tiba saatnya giliranku.
“Babak ke-13 pertandingan antara Semmy dari Filipina melawan Rainie
dari Indonesia.” Kata wasit itu.
“Cia You… Nie !” Teriak Kak Fung.
“Sip!” sambil melambai tangan ke Kak Fung.
“Cia You… Nie !” Teriak Kak Fung.
“Sip!” sambil melambai tangan ke Kak Fung.
Pertandingan pun
berjalan dengan sangat seru, lawanku ini lebih pengalaman 4 tahun dibanding diriku,
aku pun ragu apakah aku bisa menang atau tidak. Tapi untungnya, aku dapat,
melewatinya dengan baik. Dan tiba saat final. Lawan kami adalah grup dari China
“Pagoda’s”. Awalnya aku ragu untuk
dapat memenangkan pertandingan ini, tapi aku akan mencobanya dengan baik. Kak
Fung menang melawan Kak Yoon Suk, tetapi Kak Lee kalah melawan Go min. Keadaan
pertandingan semakin memanas karena point 1-1
yang diperoleh antar grup. Tiba saat penentuan, dimana aku akan melawan
Shang Lee.
Dengan putus asa aku
maju ke depan, tapi Kak Fung sekali lagi memberi semangat padaku
“Good Luck, Nie… kalah menang itu tidak penting, yang penting kamu
sudah melakukan dengan maksimal,” teriak Kak Fung dengan kencang.
“Ok, aku tidak akan mengecewakan cece.” Jawabku kembali dengan semangat.
“Ok, aku tidak akan mengecewakan cece.” Jawabku kembali dengan semangat.
Pertandingan
berlangsung dengan seru, itu terjadi hingga…. Tiba-tiba Shang Lee mengeluarkan
jurus tenaga dalam yang tidak boleh digunakan dalam pertandingan, namanya Listric Jutsu atau dikenal dengan jurus listrik dari tubuh,
yang dapat melemahkan satu atau lebih organ gerak orang lain atau lawannya.
Kali ini Shang Lee melemahkan tangan kiriku.
Aku terkejut dan cemas, dalam hitungan menit saja ia sudah dapat
menjatuhkan aku.
Pertandingan pun
selesai dan dimenangkan oleh grup Pagoda’s. Aku kembali ke hotel dengan tangan
kiri yang lemah, bergegas naik ke
kamarku dengan wajah cemberut. Kak Lee menghampiriku,
“Ada apa Nie??? Sudahlah kalah juga gak apa-apa…,” tanya Kak Lee
“Bukan itu ko… masalahnya itu Shang Lee yang brengsek itu gunain Listric Jutsu! Koko lihat nih, tangan kiriku ini bekas perbuatan si brengsek itu,” jawabku sambil marah-marah.
“What??? Sudah kamu laporin ke wasit?” Tanya Kak Lee dengan kaget.
“Sudahlah ko…ko…, wasit itu gak percayaan, nampaknya sudah disogok tuh sama Shang Lee, hiks… jengkel banget aku… rasanya pengen kuremukin tuh tangannya dia kira aku gak bisa juga jurus sehebat itu…,”jawabku dengan kesal.
“Sudahlah Nie… tahun lalu pas koko ada ikut pertandingan serupa kayak gini, dia juga melanggar peraturan sampai-sampai temen koko kakinya patah, untung sekarang dia sudah agak baikan. Sudahlah…,” kata Kak Lee.
“Bukan itu ko… masalahnya itu Shang Lee yang brengsek itu gunain Listric Jutsu! Koko lihat nih, tangan kiriku ini bekas perbuatan si brengsek itu,” jawabku sambil marah-marah.
“What??? Sudah kamu laporin ke wasit?” Tanya Kak Lee dengan kaget.
“Sudahlah ko…ko…, wasit itu gak percayaan, nampaknya sudah disogok tuh sama Shang Lee, hiks… jengkel banget aku… rasanya pengen kuremukin tuh tangannya dia kira aku gak bisa juga jurus sehebat itu…,”jawabku dengan kesal.
“Sudahlah Nie… tahun lalu pas koko ada ikut pertandingan serupa kayak gini, dia juga melanggar peraturan sampai-sampai temen koko kakinya patah, untung sekarang dia sudah agak baikan. Sudahlah…,” kata Kak Lee.
Aku pun diam sejenak,
sekarang yang kupikirkan bukan kalah atau menangnya, tapi tangan kiriku ini,
bagaimana ngomongnya ke orang tuaku. Bisa-bisa… aku gak akan pernah lagi
dibolehin untuk latihan di perguruan Kungfu lagi. Aku menangis dan menangis,
tak ada satu kata pun yang kuucapkan. Malam ini adalah malam terakhir aku
disini, besok aku harus pulang ke Indonesia. Kak Lee dan Kak Fung berusaha
menghiburku. Kak Fung dan Kak Lee pun mengajak aku untuk jalan-jalan,
sebenarnya aku tidak ingin pergi tapi aku tidak enak dengan mereka, aku pun
pergi dengan berat hati.
Kak Lee dan Kak Fung
mengajak aku untuk pergi ke pasar, yang menjual aneka jajanan Jepang dan
makanan khas Asia lainnya, disitu aku makan udon (sejenis olahan mie), dorayaki
(sejenis kue yang populer di Jepang ), mochi (sejenis kue beras), dan makanan
lainnya. Sehabis kenyang Kak Fung mengajak kami ke museum-museum yang berada di
Jepang. Sepulang kami dari museum, waktu sudah menunjukan pukul 22:00
tetapi hiruk pikuk kota Jepang belum
berhenti. Sehabis pulang dari museum kami bersama-sama pergi ke supermarket.
Disana kami membeli oleh-oleh khas Jepang, bahan untuk membuat sushi seperti rumput laut, beras, ikan segar dan lain-lain. Setelah itu
kami langsung pulang ke hotel, kami semua langsung memasak sushi, lalu kami
makan bersama. Walaupun kalah tapi hari ini aku sangat senang.
***
Pagi-pagi buta saat
Kak Fung dan Kak Lee belum terbangun dari tidur mereka. Aku keluar ke taman
dekat kolam renang, saat itu waktu masih menunjukan pukul lima pagi. Sepanjang
jalan yang kulewati, sangatlah sepi. Tiba-tiba ada teriakan seseorang minta
tolong dari arah kolam renang, aku segera berlari ke kolam renang dan tiba-tiba…
TO BE CONTINUE ke PART 2...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar